PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia akan efektif melakukan penggabungan bisnis (merger) pada 4 Januari 2022 mendatang.

       Merger tersebut efektif setelah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menerbitkan persetujuan atas penggabungan usaha dan penerimaan atas pemberitahuan tentang perubahan komposisi kepemilikan saham Indosat yang mencerminkan pengendalian bersama.

       Kedua perusahaan mengatakan penggabungan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masing-masing peserta merger, masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha, serta jaminan tetap terpenuhinya hak pemegang saham dan hak para pegawai.

“Rancangan penggabungan usaha telah disusun secara bersama-sama oleh direksi dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan,” tulis perusahaan seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (27/12).

       Meski demikian, kedua perusahaan juga mengatakan rancangan penggabungan usaha tersebut saat ini masih belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari masing-masing perusahaan dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

       Sementara, untuk rasio pertukaran penggabungan yang disepakati, pemegang saham Indosat saat ini akan memiliki 67,40 persen dari perusahaan penerima penggabungan. Kemudian, pemegang saham H3I akan memiliki 32,60 persen dari perusahaan hasil penggabungan setelah penggabungan usaha menjadi efektif.

       Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga telah merestui merger Indosat-Tri. Hal ini ditandai dengan diserahkannya surat persetujuan prinsip penggabungan oleh Kemenkominfo pada 8 November 2021. 

       Setelah melewati serangkaian proses, penggabungan usaha Indosat-Tri bakal resmi efektif per 4 Januari 2022. Selanjutnya, entitas gabungan kedua perusahaan operator seluler Indonesia tersebut bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”). 

       Merger ditandai dengan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia yang diumumkan pada Kamis (16/9) lalu. Selanjutnya, merger juga akan membuat Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat) berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan layanan 5G. 

       Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo mengatakan penggabungan bisnis dilakukan agar dapat saling melengkapi dan menciptakan perusahaan telekomunikasi digital yang lebih kuat.

Sumber:
-tekno.kompas.com
-cnnindonesia.com

Divisi Komunikasi dan Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Tanjungpura
2021/2022


Administrator

HMSI (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *