Dalam beberapa bulan terakhir, karena kemampuan AI seperti ChatGPT telah berkembang secara eksponensial, para ahli telah memperingatkan dampak potensial terhadap pasar tenaga kerja. Industri teknologi, media, dan hukum termasuk yang paling mungkin terkena dampaknya. Pekerjaan manusia pun mulai digantikan dengan hadirnya kecerdasan buatan tersebut. 

 

International Business Machine Corp atau IBM, raksasa komputasi internasional yang telah didirikan semenjak tanggal 16 Juni 1911, dengan kantor pusat di Armonk, New York, Amerika Serikat, menghentikan perekrutan karyawan untuk sekitar 7800 pekerjaan. 

 

Perusahaan yang satu ini bisa dibilang adalah perusahaan teknologi informasi paling besar di dunia, yang telah memiliki konsultan serta teknisi di lebih dai 170 negara yang ada di dunia, juga dilengkapi dengan laboratorium pengembangan di cabang ilmu komputer dan teknologi seluruh dunia.

 

IBM akan menunda rekrutmen untuk divisi back office atau yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, seperti bagian sumber daya manusia (SDM) sebuah divisi yang mencakup sekitar 26.000 pekerja. Pekerjaan tersebut akan digantikan oleh kecerdasan buatan, kata Arvind Krishna, CEO perusahaan, kepada Bloomberg.

 

“Saya dapat dengan mudah melihat 30% dari itu digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode lima tahun,” kata Krishna kepada Bloomberg — angka yang mewakili sekitar 7.800 pekerjaan. Sementara orang-orang yang saat ini dalam peran ini tidak akan dipecat, juru bicara IBM mengatakan kepada outlet bahwa peran apa pun yang dikosongkan oleh gesekan tidak akan diisi.

 

Transisi akan terjadi secara bertahap selama beberapa tahun ke depan, dengan machine yang berpotensi mengambil alih hingga 30% peran yang tidak berhadapan langsung dengan pelangga. Selain SDM pekerja seperti di bidang keuangan, akuntansi, dan bidang lainnya kemungkinan besar akan menghadapi persaingan ketat dari robot dan algoritme.

 

Krishna menjelaskan tugas umum seperti menulis surat hingga memindahkan karyawan antardivisi dapat sepenuhnya dilakukan otomatis. Meskipun begitu, beberapa fungsi bagian SDM seperti mengevaluasi kinerja karyawan dan lainnya tidak bisa digeser perannya oleh AI setidaknya hingga satu dekade ke depan.

 

Keputusan tersebut menyoroti meningkatnya ketergantungan pada otomatisasi dan kecerdasan buatan di berbagai sektor dan potensi dampaknya terhadap tenaga kerja.

 

Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan yang mempekerjakan sekitar 260.000 orang itu telah mengumumkan PHK awal tahun ini, sebesar 1,5% dari tenaga kerjanya.

 

Seorang juru bicara IBM mengatakan kepada Insider dalam komentar email: “Tidak ada ‘jeda’ perekrutan yang menyeluruh. IBM sengaja dan bijaksana dalam perekrutan dengan fokus pada peran yang menghasilkan pendapatan, dan kami sangat selektif saat mengisi pekerjaan yang tidak secara langsung menyentuh klien atau teknologi kami. Kami secara aktif membuka lowongan untuk ribuan posisi saat ini.”

 

 

 

Sumber:

  • cnnindonesia
  • businessinsider.com

Divisi Komunikasi dan Informasi

Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Universitas Tanjungpura 2022/2023


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *