Meta, induk perusahaan Facebook dilaporkan telah menggugat sejumlah perusahaan asal Tiongkok, seperti HeyMods, Highlight Mobi, dan HeyWhatsApp karena mengembangkan aplikasi WhatsApp tidak resmi dan mencuri lebih dari 1 juta akun WhatsApp. Aksi ini disebut telah dilakukan sejak Mei 2022.

Dalam gugatannya, Meta menyebut aplikasi berbahaya ini menggunakan malware yang dibundel untuk mengumpulkan info sensitif, termasuk otentikasi akun. Lalu, aplikasi tersebut akan membajak WhatsApp korban untuk mengirimkan pesan spam.

“Setelah korban menginstal aplikasi berbahaya, mereka diminta untuk memasukkan kredensial pengguna WhatsApp mereka dan mengotentikasi akses akun miliknya di aplikasi berbahaya tersebut,” tulis Meta dalam gugatannya.

Sebagai informasi, sejumlah aplikasi berbahaya ini diketahui cukup populer. Salah satunya adalah aplikasi AppUpdate for WhatsApp yang sudah diinstal lebih dari satu juta pengguna Android, berdasarkan informasi dari Google Play Store.

Kehadiran aplikasi berbahaya ini sempat diungkap Head WhatsApp di Meta Will Cathcart pada Juli 2022. Ketika itu, ia mengingatkan pengguna untuk tidak mengunduh aplikasi WhatsApp palsu, seperti HeyMods dan HeyWhatsApp.

Setelah itu, sejak pertengahan Juli, Google Play Protect di Android telah mendeteksi dan menonaktifkan WhatsApp versi berbahaya tersebut. Langkah itu diambil setelah Meta memberi tahu Google tentang temuan ini.

Selain dianggap telah mencuri sejumlah akun pengguna, dalam gugatannya, tiga perusahaan ini disebut juga telah melanggar persyaratan penggunaan WhatsApp dan perjanjian developer yang dibuat Meta.

Sumber:
-businessnews.co.id
-cnnindonesia.com

Divisi Komunikasi dan Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Tanjungpura
2021/2022


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *