TikTok adalah platform media sosial berbasis video yang memungkinkan pengguna membuat, berbagi, dan menonton video pendek berdurasi 15 detik hingga 10 menit. Aplikasi ini populer karena memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menambahkan musik, efek khusus, filter, dan teks pada video mereka. Konten di TikTok sangat beragam, mulai dari tarian, lip-sync, komedi, tips sehari-hari, hingga tutorial singkat.

Salah satu fitur unggulannya adalah halaman “For You Page” (FYP), yang menampilkan video-video yang direkomendasikan berdasarkan preferensi dan kebiasaan pengguna. TikTok menggunakan algoritma canggih yang dapat menganalisis interaksi dan preferensi pengguna untuk menyajikan konten yang paling relevan dan menarik.

Meskipun algoritma TikTok sebenarnya merupakan rahasia perusahaan, beberapa faktor kunci yang mempengaruhinya telah diketahui melalui pengamatan. Menurut Diskominfo Kota Bogor, tiga faktor utama yang memengaruhi algoritma ini yaitu:

Faktor pertama adalah Interaksi Pengguna, serupa dengan algoritma Instagram. TikTok merekomendasikan video berdasarkan interaksi pengguna dengan konten. Hal ini mencakup akun yang kamu ikuti, kreator yang kamu sembunyikan, komentar yang kamu tinggalkan, video yang kamu like atau share, hingga konten yang kamu tambahkan ke favorit.

Faktor kedua adalah Informasi pada Video. TikTok menggunakan metadata seperti caption, sound, hashtags, efek, dan tren yang sedang berlangsung untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan di FYP kamu. Seorang konten kreator dapat menggunakan berbagai metadata tersebut untuk meningkatkan appeal atau exposure terhadap konten yang dikelaurakan kreator tersebut.

Faktor ketiga adalah Pengaturan Akun dan Perangkat. TikTok juga mempertimbangkan preferensi pengaturan perangkat dan akun kamu, seperti bahasa, lokasi negara, tipe perangkat yang digunakan, hingga kategori minat yang dipilih saat pertama kali menggunakan aplikasi. Faktor ini membantu TikTok mengoptimalkan rekomendasi konten untuk pengalaman pengguna yang lebih personal.

Selain beberapa faktor utama tersebut, algoritma konten yang ditampilkan pada FYP juga dipengaruhi oleh aktivitas kamu dan juga aktivitas pengguna atau kreator lain. Konten-konten dengan durasi tontonan yang tinggi akan meningkatkan kemungkinan konten serupa untuk ditampilkan di FYP. Bagi para konten kreator di TikTok, keaktifan mereka ditinjau melalui frekuensi postingan dan aktivitas terkini mereka. Semakin konsisten konten yang dikeluarkan terutama konten-konten yang berkualitas oleh kreator, maka algoritma akan bekerja untuk mempromosikan konten tersebut pada FYP pengguna lain.

Jadi dapat dikatakan, algoritma TikTok bekerja secara kompleks namun sangat personal, mengandalkan beberapa faktor utama: Interaksi PenggunaInformasi pada Video, dan Pengaturan Akun dan Perangkat, serta Keaktifan Pengguna dalam menggunakan aplikasi.

Meskipun cara kerja pasti algoritma ini dirahasiakan oleh TikTok, kita dapat memahami bahwa setiap konten yang muncul di FYP disesuaikan dengan preferensi dan perilaku individu. Algoritma ini secara cerdas menganalisis data dari setiap interaksi, tren, hingga pengaturan akun untuk memberikan pengalaman yang unik bagi setiap pengguna, memastikan mereka melihat konten yang relevan dan menarik sesuai minat mereka. Para konten kreator yang ingin terjun pada aplikasi TikTok perlu memanfaatkan algoritma FYP tersebut. Mereka harus handal dalam menciptakan konten yang berkualitas dan memahami cara kerja algoritma agar dapat meningkatkan paparan konten mereka terhadap pengguna aplikasi TikTok.

Sumber :

– Diskominfo Kota Bogor

– Blog Sribu

Divisi Komunikasi dan Informasi

Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Tanjungpura 2024/2025


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *