PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (kode saham: MENN) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, dengan harga saham dibuka tembus batas bawah atau Auto Reject Bawah (ARB) ke posisi Rp71 dari harga penawaran Rp78 per lembar saham.
Saham MENN berada di level tertinggi Rp85 per saham dan level terendah Rp71 per saham. Total frekuensi perdagangan 426 kali dengan volume perdagangan 190.842 saham dan nilai transaksi harian Rp1,37 miliar.
Direktur Utama MENN Michael Halim Mulyanto menyampaikan perseroan melepas maksimal 430,2 juta saham biasa yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, sehingga perseroan berpotensi meraup dana senilai Rp33,55 miliar.
Menariknya MENN akan membagikan waran secara cuma-cuma alias gratis. Waran dengan rasio 3:2 yang berarti setiap pembelian tiga saham baru MENN akan mendapatkan gratis dua waran seri I. Selain itu, penggunaan dana IPO MENN digunakan untuk pembayaran hutang kepada pihak ketiga sehingga hal ini juga menjadi sentimen negatif bagi para investor.
IPO MENN juga ditawarkan dengan harga premium dengan PBV 2 yang membuat para investor ingin mendapatkan harga saham MENN dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga penawaran saat IPO.
Diketahui MENN memiliki bisnis dibidang Fleet Management Solutions. Perseroan menghadirkan produk berbasis Internet Of Things (IoT) dengan tujuan untuk memberikan Solusi Digital bagi Industri khususnya Logistik dan Transportasi agar menjadi lebih Optimal. Layanan-layanan produk Perseroan telah terkoneksi menjadi satu platform yaitu Mennconnect.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini akan digunakan untuk sebesar Rp 1,688 miliar untuk pembayaran utang pokok pihak ketiga yakni PT Bank Central Asia, sebesar Rp 12,4 miliar untuk belanja modal perseroan seperti pembelian dan pengadaan perangkat IoT device dan pengembangan software, sebesar Rp 2 miliar untuk menyewa bangunan untuk membuka cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang (Jawa Tengah).
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan meliputi marketing digital, media promosi pembelian inventory perangkat IoT device dan penambahan SDM dan biaya pelatihan karyawan.
Setelah IPO, perseroan menargetkan bisa melebarkan sayap ke kawasan-kawasan industri besar berfokus erat untuk kenaikan laba perseroan. “Kalau untuk core business fleet management and Menconnect kami akan membesarkan pangsa pasar dengan target langganan 1 juta kendaraan operasional, Secara overall kami targetkan laba bersih meningkat jauh di tahun ini,” ujar Michael.
Dia menjelaskan aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional.
Menurut dia, saat ini teknologi IoT semakin banyak digunakan baik di skala rumah tangga hingga industri di Indonesia, yang merupakan konsep teknologi seperti sensor dan software agar bisa bertukar data dengan perangkat serta sistem lain melalui jaringan internet.
Dia menjelaskan IoT dari MENN menggabungkan komponen terbaik di kelasnya untuk memberikan solusi kelas dunia, perseroan selalu mengedepankan produk dengan IoT generasi terbaru dengan proses operasional yang sederhana.
MENN menggunakan software yang dinamakan “Mennconnect” yaitu software yang menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak, menyatukan berbagai fitur seperti kemudahan aktivasi, layanan pemeliharaan lengkap, diagnosa data, pelaporan hasil analisa dan tagihan.
Sepanjang tahun 2022, Menn Teknologi Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,81 miliar, atau tumbuh 44,2 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 4,03 miliar pada 2021 yang sebesar.
Perusahaan juga mencatat laba bersih Rp 1,04 miliar pada 2022, atau tumbuh 73 persen yoy, dari sebelumnya sebesar Rp600 juta pada 2021.
Sumber :
antaranews.com
cnbcindonesia.com
vibiznews.com
Divisi Komunikasi dan Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Tanjungpura2022/2023
0 Komentar