
Perusahaan keamanan siber ternama yaitu Kaspersky membagi laporan terbaru dari pemantauan aktivitas peretasan di dunia.Mereka menemukan sebuah kelompok hacker atau peretas yang cukup berbahaya.
Alasan kelompok peretas yang baru ditemukan ini dianggap berbahaya karena mereka bergerak sebagai hacker-for-hire alias peretas yang bisa dibayar, sama seperti tentara bayaran atau istilahnya mercenary.
Dikuip dari ZDnet, pihak Kaspersky menemukan kelompok ini bernama Deceptikons. Meskipun baru ditemukan tapi sebenarnya dari penelusuran aktivitasnya Kasperskey mengklaik kelompik ini sudah aktif sejak satu dekade alias 10 tahun.
Saat ini Deceptikons disebut masih aktif di kawasan Eropa. Kelompok peretas bayaran ini menyerang perusahaan fintech dan firma hukum. Peneliti Malware di Kaspersky, Vicente Diaz menjelaskan bahwa mereka menarget rahasia bisnis dan keuangan.
Hal ini sedikit berbeda dari kebanyakan kelompok peretas yang menargetkan informasi rahasia pemerintah. Tidak hanya di Eropa, Diaz menyebutkan aktivitas kelompok Deceptikons sudah terlihat di Israel, Yordania, dan Mesir.
Kelompok peretas Deceptikons di tahun 2019 pernah melancarkan serangan besar-besaran ke firma hukum di Eropa dalam bentuk spear-phishing. Serangan inni berupa email palsu berisi malware yang menargetkan orang dengan jabatan tertentu di sebuah organisasi.
Pola serangan ini sama, saat korban sudah mengunduh file dari email palsu tersebut nantinya mereka akan memasang malware Trojan di perangkat korban. Di sini kelompok Deceptikons akan mengambil data yang bernilai dari korbannya.
Deceptikons menjadi kelompok hacker bayaran kedua yang diungkapkan oleh Kaspersky. Tahun ini kelompok sejenis bernama Dark Basin juga terbongkar bahwa dalang di baliknya adalah perusahaan IT yang berbasis di India.
0 Komentar