CEO Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah menyatakan bahwa serangan cyber yang paling banyak menargetkan masyarakat Indonesia saat ini adalah social engineering.

“Kalau tren keamanan digital pada saat ini, kebanyakan yang terjadi sekarang itu penipuan dengan teknik social engineering. Istilahnya memang keren, padahal artinya penipuan,” kata Ruby dalam diskusi virtual, Selasa (16/11/2021).

       Ruby menjelaskan, social engineering atau rekayasa sosial adalah sebuah teknik untuk memanipulasi korban demi mendapatkan kepercayaannya. Pelaku biasanya melakukan dengan cara iming-iming, menakut-nakuti, atau cara lain.

       Efeknya, korban akhirnya tertipu dan memberikan data-data yang diminta pelaku. Dari data tersebut, mereka bisa melakukan pemerasan ke korban.

“Contoh dari penipuannya ialah mencuri kode OTP dari korban. Nah dari kode OTP itu mereka bisa memeras dompet digital, atau melakukan transfer ke rekening orang-orang yang dikenal korban, padahal itu penipu,” papar Ruby.

       Ruby menyebutkan bahwa tren kejahatan social engineering ini selalu meningkat dari hari ke hari. Sebab, pengguna internet di Indonesia sangat besar dan didominasi oleh pemakai smartphone.

       Dua hal ini, katanya, tidak diikuti oleh IT security yang baik. Sehingga mereka yang merupakan pengakses internet pada akhirnya disalahgunakan.

       Sosial enggenering bisa dilakukan dikarenakan IT security awareness. Jadi mereka bisa jadi korban dari teknik simpel macam social engineering,” katanya.

       Ruby juga mengungkap bahwa pelaku kejahatan social engineering sudah terorganisir di Indonesia. Ia menemukan, sejak 10 tahun terakhir, kejahatan ini sudah terorganisir di wilayah seperti Sulawesi, Jawa, hingga Sumatera.

“Nah pelaku terorganisir inilah yg menyerang korban,” jelasnya.

Sumber:

Suara.com

Divisi Komunikasi dan Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Tanjungpura
2021/2022


Administrator

HMSI (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *