Pada Jumat, 24 September 2021 lalu, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat menggelar seminar nasional dengan tema ‘Peran Insinyur Untuk Menggerakkan Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat,’ di aula Politeknik Negeri Batam. Seminar yang dilaksanakan selama tiga hari secara daring dan luring itu, merupakan rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII Tahun 2021. Ketua Umum PII Pusat, Heru Dewanto, menyampaikan bahwa kegiatan itu salah satunya ditujukan untuk mempersiapkan para insinyur pada saat pandemi Covid-19 menuju endemi, di mana Covid-19 tingkat penyebarannya sudah terisolir hanya di daerah-daerah tertentu.

“Endemi ini juga, kita harus berhati-hati. Kenapa? Karena endemi untuk Covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya. Endemi Covid-19 disalurkan lewat manusia, sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper endemi misalnya,”

ujar Heru Dewanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

          Menurut KBBI, endemik adalah berkenaan dengan penyakit yang muncul dalam wilayah tertentu. Sementara dikutip dari laman Very Well Health, endemik adalah penyakit yang selalu ada di populasi atau wilayah tertentu. Penyakit endemik juga sering disalahartikan sebagai epidemi. Akan tetapi, epidemi mengacu pada berjangkitnya suatu penyakit yang menyebar melalui satu atau lebih populasi.  Sebaliknya, penyakit endemik adalah penyakit yang selalu muncul dalam suatu kelompok atau wilayah geografis tertentu dan bertahan di sana.

          Dalam seminar ini Heru menekankan bahwa permasalahan Covid-19 yang sudah meraja lela lebih dari satu tahun ini bukan hanya urusan para tenaga medis. Seluruh masyarakat apapun profesinya dapat membantu dari bidang masing-masing, tak terkecuali para insinyur yang dapat membantu para dokter dengan menciptakan teknologi baru di bidang kesehatan.

          Diluar negeri, melibatkan pemikiran para insinyur di dunia Kesehatan bukanlah hal lasing lagi, namun sebaliknya di Indonesia hal ini jarang terjadi. Maka dari itu, PII mengajak para insinyur untuk bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Tentu saja Langkah pertama yang harus dilalui adalah para insinyur harus mendalami betul dunia kesehatan. Misalnya, apa saja yang dibutuhkan oleh dunia kesehatan.

          Heru menambahkan, setelah para insinyur sukses membantu dunia kesehatan melalui teknologi baru, tahapan berikutnya adalah menjodohkan teknologi tersebut dengan industri, sehingga teknologi baru di bidang kesehatan itu bisa membantu perindustrian alat-alat kesehatan dalam negeri.

Sumber :
– liputan6.com
– regional.kontan.co.id
– health.detik.com
– kesehatan.kontan.co.id

Divisi Komunikasi dan Informasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Tanjungpura
2020/2021


Administrator

HMSI (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *