Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah mengalami perkembangan pesat, dengan berbagai platform AI yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan industri dan konsumen. Salah satu platform AI yang menonjol dan populer saat ini adalah ChatGPT. Platform AI kembangkan OpenAI, ChatGPT merupakan platform yang telah digunakan dan dimanfaatkan masyarakat secara luas dalam berbagai bidang, termasuk layanan pelanggan, pendidikan, hingga pengembangan konten. Namun belum lama ini, muncul sebuah platform AI baru dengan inovasi teknologi AI yang tidak kalah saing dengan ChatGPT sekalipun. Pada artikel ini, akan membahas mengenai munculnya produk AI baru bernama Deepseek, fitur-fitur yang ditawarkan, dampak munculnya Deepseek terhadap ekosistem industri dan teknologi AI, serta perbandingannya dengan ChatGPT.
Daftar Isi
Asal Usul DeepSeek
DeepSeek adalah platform AI yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Cina bernama Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., Ltd. Didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, perusahaan ini dengan cepat membuat gebrakan di industri AI. Tidak seperti platform AI lainnya, DeepSeek berfokus pada memberikan respons yang tepat dan terperinci, menggunakan metode pembelajaran tingkat lanjut untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar.
DeepSeek AI secara resmi diluncurkan dalam Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2025, yang pada kesempatan tersebut diperkenalkan model AI terbaru mereka yakni DeepSeek-R1. Model ini dikembangkan menggunakan deep learning yang memungkinkan untuk memahami dan memproses bahasa manusia dengan teknologi natural language processing (NLP). Selain itu, DeepSeek menawarkan algoritma, model, dan data pelatihan (training data) sebagai open-source sehingga pengguna dapat mengakses dan memodifikasi kode sesuai kebutuhan.
Dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih murah daripada model AI lainnya, yakni sekitar 6 juta dolar, DeepSeek tidak hanya inovatif tetapi juga sangat hemat biaya. DeepSeek AI gratis untuk digunakan, membuatnya dapat diakses oleh banyak pengguna. Selain itu, dengan harga pengembangan yang jauh lebih murah dari pesaingnya, memungkinkan DeepSeek untuk menjual jasa API mereka dengan harga yang jauh lebih murah juga. Keterjangkauan dan aksesibilitasnya telah berkontribusi pada peningkatan popularitasnya yang cepat, menjadikannya aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store pada 27 Januari 2025. Pada intinya, DeepSeek menggunakan model pembelajaran yang mandiri dimana dapat beroperasi tanpa pengawasan manusia, sehingga secara signifikan mengurangi biaya pengembangan dibandingkan dengan model seperti ChatGPT dari OpenAI. Pendekatan unik ini memungkinkan DeepSeek untuk memberikan bantuan AI berkualitas tinggi namun tetap terjangkau dan dapat diskalakan.
Fitur Utama DeepSeek
Fungsi utama DeepSeek adalah sebagai gabungan dari mesin pencarian dan basis pengetahuan. DeepSeek dapat mengambil informasi terbaru dan terkini dari situs web, memanfaatkan data terstruktur, memberikan wawasan ahli, dan memanfaatkan pemahaman semantik untuk memberikan informasi mendalam yang tidak dimiliki oleh model AI saingannya. Beberapa fitur utama DeepSeek adalah sebagai berikut.
- Algoritma Pelatihan Tingkat Lanjut: DeepSeek menggunakan teknik pelatihan yang kuat untuk menangani data yang kompleks dan memberikan jawaban yang akurat. Algoritma ini dirancang untuk menangani pertanyaan yang lebih teknis atau berfokus pada penelitian dan sangat berguna bagi pengguna di bidang seperti penelitian, hukum, atau penulisan teknis.
- Model Pelatihan Mandiri (Self-Reinforced Learning): DeepSeek menggunakan model pelatihan mandiri tanpa perlu pengawasan manusia, yang memudahkan DeepSeek untuk mencapai kebutuhannya dengan biaya pengembangan yang minimal. Selain itu, DeepSeek dapat melakukan koreksi mandiri bila ditemukan permasalahan atau error dan akan menelusuri internet dalam pencarian sumber.
- Tidak Ada Batasan Prompt atau Perintah: Model DeepSeek-R1 berbeda dari model pada platform AI lainnya, yakni tidak memiliki batasan dalam melakukan prompt atau menuliskan perintah pada AI.
- Penyesuaian Hasil Perintah: Pengguna dapat melakukan penyesuaian terhadap DeepSeek AI sehingga memenuhi kebutuhan spesifik, baik dalam pencarian informasi tertentu terkait suatu industri maupun pengadopsian gaya atau tutur jawaban tertentu.
- Dapat Dijalankan Secara Lokal pada Perangkat: Salah satu keunikan DeepSeek AI yang tidak dimiliki AI lainnya adalah kemampuan untuk dijalankan secara lokal pada perangkat pengguna. Dicapai dengan mengunduh DeepSeek pada perangkat pengguna.
- Gratis dan Open Source: Minimnya biaya pengembangan memungkinkan DeepSeek untuk meluncurkan produk AI mereka dengan gratis dan open source, yang memudahkan pengguna dengan budget yang ketat dan meningkatkan aksesibilitas kepada pengguna yang ingin mengintegrasikannya pada platform mereka.
Selain fitur-fitur unik yang dimiliki DeepSeek tersebut, mereka juga memiliki berbagai fitur layaknya platform AI pada umumnya yakni natural language processing (NLP) atau pemrosesan bahasa alami, kemampuan pengkodean dan matematika yang akurat, serta kemampuan untuk pemahaman konteks dan penelusuran mendalam mengenai suatu perintah.
Perbandingan DeepSeek dan ChatGPT
DeepSeek, dengan fitur dan kelebihannya yang unik dibanding platform AI pesaingnya, menghadirkan inovasi baru pada industri AI yang mulai merubah ekosistem platform AI dan interaksinya dengan pengguna secara luas. Namun bagaimana kualitas dan kekuatan DeepSeek jika dibandingkan dengan platform AI terbesar saat ini, ChatGPT?
Meskipun DeepSeek dan ChatGPT mewakili model bahasa AI yang mutakhir dan canggih, keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam memecahkan masalah yang serupa. Berikut adalah beberapa perbedaan utama dari kedua platform AI tersebut, yang dibandingkan melalui model DeepSeek-R1 dan ChatGPT 4o.
1. Model Arsitektur
Pada intinya, model-model AI ini bekerja secara berbeda. DeepSeek menggunakan apa yang disebut pendekatan Mixture-of-Experts (MoE), yang seperti memiliki tim ahli khusus di mana hanya ahli yang paling relevan yang dipanggil untuk setiap tugas. Sebaliknya, ChatGPT menggunakan model transformator tradisional, seperti memiliki semua ahli yang mengerjakan setiap tugas – lebih konsisten tetapi berpotensi kurang efisien. Rincian perbedaannya adalah sebagai berikut.
DeepSeek-R1:
- Arsitektur Campuran Pakar atau Mixture-of-Experts (MoE): Menggunakan 671 miliar parameter tetapi hanya mengaktifkan 37 miliar parameter per kueri, mengoptimalkan efisiensi komputasi.
- Pembelajaran Penguatan atau Reinforced Learning (RL) Pasca-Pelatihan: Meningkatkan penalaran tanpa ketergantungan yang besar pada kumpulan data yang diawasi, sehingga mencapai pemecahan masalah “rantai pemikiran” seperti manusia.
- Pelatihan yang Hemat Biaya: Dilatih dalam 55 hari dengan 2.048 GPU Nvidia H800 dengan biaya $5,5 juta-kurang dari 1/10 dari biaya yang dikeluarkan ChatGPT.
ChatGPT 4o:
- Arsitektur Model Padat: Desain monolitik dengan 1,8 triliun parameter yang dioptimalkan untuk keserbagunaan dalam pembuatan bahasa dan tugas-tugas kreatif.
- Pemrosesan Rantai Pemikiran Tingkat Lanjut: Unggul dalam penalaran multi-langkah, terutama di bidang STEM seperti matematika dan pengkodean.
- Pelatihan Kepemilikan: Dibangun di atas kerangka kerja GPT-4o OpenAI, membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar (perkiraan biaya pelatihan lebih dari $100 juta).
2. Performa
Setiap model unggul di area yang berbeda. DeepSeek menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam pengerjaan tugas-tugas teknis, terutama unggul dalam matematika yang dapat mencapai tingkat akurasi 90% – jauh lebih tinggi daripada banyak pesaingnya. Namun, ChatGPT menunjukkan kemampuan yang lebih kuat dalam memahami konteks dan memberikan respons yang lebih memuaskan di berbagai topik yang lebih luas. Perbandingan rincinya adalah sebagai berikut.
Matriks | DeepSeek R1 | ChatGPT |
Matematika | Tingkat akurasi 90% | Tingkat akurasi 83% |
Pengkodean | 97% tingkat kesuksesan pada teka teki logika | Debugging tingkat atas (persentil ke-89 pada Codeforces) |
Penalaran | Penjelasan step-by-step melalui reinforced learning | Pemecahan masalah yang lebih unggul |
Media Penugasan | Hanya berfokus pada teks | Mendukung jenis input teks dan gambar |
3. Aksesibilitas dan Harga
DeepSeek mengambil pendekatan open source dalam menawarkan produk mereka, yang berarti tersedia secara bebas dan dapat dimodifikasi oleh pengguna. ChatGPT beroperasi dengan model freemium, menawarkan fitur-fitur dasar secara gratis tetapi membutuhkan langganan untuk kemampuan tingkat lanjut.
4. Kustomisasi dan Kemudahan Penggunaan
Bagi pengguna yang nyaman dengan peralatan teknis, DeepSeek menawarkan opsi kustomisasi yang lebih luas. Namun, ini disertai dengan kurva pembelajaran yang lebih tinggi dan membutuhkan keahlian teknis dari pengguna. Sebaliknya, ChatGPT memprioritaskan keramahan pengguna, menawarkan pengalaman yang lebih nyaman dan mudah bagi pengguna yang belum memiliki pemahaman teknis mengenai suatu permasalahan.
5. Filosofi Pengembangan
DeepSeek menekankan pengembangan pada efisiensi proses, yang dicerminkan melalui penggunaan metode pelatihan yang inovatif dengan perangkat keras pendukung pengembangan yang tidak terlalu kuat. Kesuksesan DeepSeek menunjukkan kemampuan pengembangan AI yang cerdas dengan keterbatasan sumber daya. Sebaliknya ChatGPT, yang dikembangkan dengan sumber daya komputasi yang besar dan sangat mapan, mengambil pendekatan yang lebih tradisional untuk mencapai kemampuannya.
Kelebihan dan Kekurangan DeepSeek dan ChatGPT
DeepSeek sebagai pendatang baru dalam industri AI dan ChatGPT sebagai raksasa industri AI, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dari fitur yang dimiliki. Berikut adalah perbandingan dari fitur pada kedua platform AI tersebut, beserta penilaian terhadap keunggulan di masing-masing fitur.
Fitur | DeepSeek | ChatGPT | Unggul |
Model Arsitektur | Menggunakan pendekatan MoE dengan aktivasi parameter pilihan | Model transformasi tradisional dengan performa konsisten | Keduanya (dengan kekuatan yang berbeda) |
Visualisasi Data | Keluaran ringkas berdasarkan fakta | Keluaran kontekstual yang kaya dengan format yang lebih baik | ChatGPT |
Performa Teknis | Unggul dalam tugas-tugas matematika dan pengkodean | Kinerja umum yang kuat di seluruh tugas | DeepSeek |
Pengalaman Pengguna | Antarmuka teknis yang membutuhkan keahlian | Antarmuka yang ramah pengguna dengan aksesibilitas yang luas | ChatGPT |
Efisiensi Biaya | Open source dan gratis untuk digunakan | Berbasis langganan dengan batas penggunaan | DeepSeek |
Keamanan Data | Beberapa masalah kepatuhan, moderasi konten yang lebih ketat | Standar privasi dan kepatuhan Barat yang kuat | ChatGPT |
Kustomisasi | Kustomisasi luas tapi membutuhkan keahlian | Terbatas namun ramah pengguna | DeepSeek |
Kecepatan Jawaban | Lebih cepat untuk perintah terstruktur | Konsisten namun dapat lebih lambat untuk tugas-tugas teknis | DeepSeek |
Fitur Kolaborasi | Kemampuan kolaborasi dasar | Fitur integrasi dan kolaborasi yang kuat | ChatGPT |
Kualitas Dokumentasi | Tepat tetapi teknis | Komprehensif dan dijelaskan dengan baik | ChatGPT |
Kesimpulan
DeepSeek dan ChatGPT mewakili dua pendekatan berbeda dalam dunia kecerdasan buatan (AI). DeepSeek, dengan biaya pengembangan yang lebih rendah, model arsitektur efisien, dan fokus pada pasar Asia, menawarkan solusi AI yang terjangkau dan teknis. Sementara itu, ChatGPT tetap unggul dalam hal kemudahan penggunaan, pemahaman konteks yang luas, dan integrasi dengan platform global. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, dan pilihan antara DeepSeek atau ChatGPT akan sangat bergantung pada kebutuhan pengguna, apakah itu untuk tugas teknis, bisnis, atau penggunaan sehari-hari.
Masa depan industri AI dipastikan akan semakin kompetitif dengan inovasi-inovasi baru. DeepSeek berpotensi memperluas pengaruhnya secara global, sementara ChatGPT akan terus mempertahankan dominasinya dengan peningkatan fitur dan integrasi. Pertanyaannya adalah: Platform mana yang akan mendominasi pasar industri AI kedepannya? Apakah DeepSeek dengan efisiensi dan kustomisasinya, atau ChatGPT dengan pengalaman pengguna yang ramah? Apapun pilihannya, era AI telah membuka peluang tak terbatas untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat dunia dan kehidupan sehari-hari manusia.
Sumber:
– Elegant Themes Blog
– GeeksforGeeks
– Geegpay Blog
– Codepolitan
– DataCamp Blog
Divisi Komunikasi dan Infomasi
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Tanjungpura 2024/2025
0 Komentar